Total Pageviews

Friday, April 22, 2011

Tuntut Dewan Beli Ipad Sendiri

Dewan Tetap Mau iPad

BANJARMASIN- DPRD Kalsel kemarin (18/4) didemo oleh puluhan mahasiswa dari KAMMI Kalsel, namun wakil rakyat tersebut tetap pada pendirian pertama bahwa anggota DPRD Kalsel butuh iPad untuk “menghilangkan tumpukan draft” dan diganti dengan file di dalam iPad.

Puluhan mahasiswa yang merangsek masuk ke dalam gedung dewan tersebut akhirnya dapat bertemu dengan para wakil rakyat di DPRD Kalsel. Fathurrahman sebagai wakil ketua DPRD Kalsel didampingi beberapa anggota DPRD Kalsel yang lainnya berdiskusi dengan para aktivis tersebut. Sebelumnya massa yang bergerak dari bundaran Hotel Arum Banjarmasin itu meneriakkan “tolak iPad dan mobil” untuk anggota DPRD Kalsel. Dalam orasinya, Ryma Sofyan Sekjend KAMMI Kalsel mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara iPad dan meningkatnya kinerja dewan. Apalagi menurutnya, tingkat kemiskinan masih tinggi di Kalsel.

“Kami mempertanyakan, rakyat mana yang dibela oleh anggota DPRD Kalsel ini. Semuanya setuju untuk mendapat iPad. Ke mana hati nurani mereka. Apa tidak melihat rakyat masih kelaparan,kalau mau iPad jangan pakai uang rakyat. Beli saja sendiri,” cetusnya. Beberapa peserta aksi juga membentangkan spanduk dan poster berisikan penokan terhadap usulan iPad yang diusulkan olen DPRD Kalsel.

Wakil ketua DPRD Kalsel Fathurrahman mengatakan dihadapan puluhan mahasiswa, bahwa adanya iPad adalah persetujuan bersama dari seluruh anggota DPRD Kalsel. Jadi mau tidak mau mesti menjalankan prosedur. “Semua setuju secara bersama bahwa iPad memang perlu,” katanya. Namun pernyataan ini sangat ironis dengan beberapa pernyataan anggota DPRD Kalsel yang mengatakan tidak setuju dengan pengadaan iPad ini.

Ia juga mengatakan bahwa zaman yang sekarang sudah semakin canggih ini mau tidak mau menuntut dewan memerlukan iPad. Jadi ia tetap sepakat jika dewan difasilitasi dengan iPad. Sementara itu Rahmat sebagai koordinator aksi menganggap anggota dewan kebanyakan bohong. “Masa mereka mengatakan hanya menerima iPad saja, padahal kami tahu bahwa merekalah yang mengusulkan, jangan munafik lah sebagai wakil rakyat. Kami yakin dalam hatinya mereka sadar bahwa rakyat masih banyak miskin. Tapi nafsu merekalah yang menutup hati mereka,” katanya.

Perdebatan berlangsung alot, pihak mahasiswa bersikeras bahwa iPad masih belum pantas diberikan kepada dewan. Mahasiswa menganggap, dewan rata-rata sudah mampu membeli iPad sendiri. Oleh karena itu menurut mereka, tak pantas wakil rakyat “mengemis “ kepada rakyat minta dibelikan iPad. “Kalau alasannya untuk menunjang kinerja, kenapa mereka tak mau menyisihkan uang untuk membeli iPad yang dikatakan penting itu dengan uang sendiri. Dari sini sudah bisa kita ketahui, bahwa mental korup masih ada. Siapa yang bisa menjamin dengan adanya iPad, dewan jadi tambah kinerjanya,” tangkasnya.

Sampai akhir diskusi tak ada kesepakatan antara wakil rakyat dan mahasiswa ini. DPRD Kalsel tetap ingin iPad, sedangkan mahasiswa mengancam akan melakukan aksi lanjutan dengan masa lebih besar, dan akan meminta Gubernur untuk tidak menandatangani anggaran untuk iPad tersebut. “Kalau seperti ini kami akan melakukan aksi lanjutan, hingga iPad batal dengan massa yang lebih besar. Kalau perlu kami akan meminta Gubernur untuk tidak menyetujui anggaran untuk iPad ini,” ancamnya. (mr-116)

No comments:

Post a Comment