Total Pageviews

Saturday, October 15, 2011

Toples



Aduh sulit bu, Edo malas belajar membaca, Edo mau main sama teman-teman Bu…”, keluh Edo pada ibunya. Namun dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, sang ibu terus saja mengajari anaknya yang baru duduk dikelas satu sekolah dasar Harapan Bangsa. “ Ayo dong do, kamu pasti bisa kalau mau belajar. Nanti ibu bikinkan kue bolu kesukaanmu deh…”, kata ibunya sambil tersenyum ramah. “ Oke deh bu, he..he..he…”, jawab edo kembali bersemangat. Edo mulai belajar membaca lagi, namun tetap kesulitan dalam mengeja huruf-huruf yang dilihatnya.
Edo nampak kelelahan setelah belajar membaca, siang itu Edo langsung terlelap. Dengan penuh kasih sayang Ibu Edo menggendongnya ketempat tidur dan menjaganya, sembari berpikir bagaimana agar anak ini bisa membaca dengan baik. Sementara Edo tidur, Ibunya membuatkan kue bolu kesukaan Edo. Ibunya Edo memang jago deh, kalo bikin kue.
Mencium aroma wangi kue bolu yang sudah jadi , Edo terbangun dan berlari kedapur. Anak kecil yang lucu dengan pipi lembem dan tidak terlalu gemuk ini memang sangat menggemaskan, apalagi kalau tertawa, duh… lucu banget deh. “ Bu, kue kesukaan Edo mana? Edo mau dong…”, pintanya dengan manja. “ Tenang do, ini sudah ibu buatkan khusus untuk anak ibu yang pintar”, sahut ibunya ramah dan penuh tatapan kasih sayang. Melihat senyuman dan wajah ibunya yang penuh kasih sayang , Edo selalu tersenyum. “ Tapi Edo harus milih dulu ya, kuenya ada didalam salah satu toples yang ada diatas meja. Disalah satu toples itu sudah ibu kasih tulisan mana yang bolu dan mana yang kosong. Kalo Edo bisa baca dengan baik , pasti bisa mendapatkan bolu kesukaan Edo”. Dengan semangat , Edo berusaha mengeja tulisan dua buah toples tersebut. Wajahnya yang serius terlihat lucu sambil sesekali mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Karena kesulitan, Edo lalu memilih salah satu toples tersebut dan ternyata yang dipilihnya memang benar berisi bolu. “ Wah, anak ibu memang hebat ya, ternyata sudah mulai bisa baca”, kata ibunya antusias. “ Edo pun bingung, padahal ia tidak bisa membaca tulisan di toples itu, tetapi hanya menebak asal-asalan saja.
Disinilah, ternyata hal itu adalah cara ibu Edo agar membuat anaknya bersemangat lagi dalam belajarmembaca dengan baik. Edo yang selalau diberi semangat pun menjadi termotivasi dan terpacu dalam membaca. Dalam pikirannya ia memang sudah bisa membaca hanya saja semangat belajar si anak masih kurang. Hal inilah akhirnya yang membuat si Ibu memakai teknik tebak kue bolu dan ternyata punya pengaruh yang luar biasa dalam perkembangan belajarnya. Sampai disaat Ia bnar-benar bisa membaca dengan baik, barulah ia sadar kalo ibunya memang seorang Ibu dan Pengajar yang terbaik. Saat itu Ia bisa membaca tulisan di dua toples yang bertuliskan “ Ibu Sayang Edo”. Ternyata itulah yang dituliskan Ibunya dalam goresan pena penuh cinta dan kasih yang diberikan untuk anak tercintanya. Betapa kekuasaan cinta, kasih sayang dan keikhlasan sangat mempengaruhi kehidupan manusia kingga dewasa. Edo pun masih menyimpan dua toples kasih sayang pemberian ibunya dulu. Walaupun ibunya kini telah tiada, namun ia tetap selalu mengenang ibunya dan berusaha juga memberikan kasih sayang yang tulus kepada istri dan buah hatinya sebagaimana yang diajarkan ibunya dulu kepadanya. Subhanallah.

No comments:

Post a Comment